Sabtu, 19 April 2014

PERJALANAN PRODI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK DAN HUMAS UNIVERSITAS BUDI LUHUR KE TURKI

Untuk yang kesekian kalinya Universitas Budi Luhur memberikan reward, kepada dosen dan karyawan yang berprestasi untuk melakukan perjalanan ke Luar Negeri. Kali ini yang menjadi negara tujuan “tour of the duty” adalah Turki.

Mengapa Turki, karena menurut Ketua BPH (Badan Pengurus Harian) Yayasan Budi Luhur, Kasih Hanggoro, MBA, negara ini memiliki perkembangan sejarah arsitektur yang sangat luar biasa. Terutama di sebabkan karena perpaduan antara budaya Asia dan Eropa yang disatukan oleh selat Posporus di kota Istambul.

Reward yang di berikan kepada dosen dan karyawan  Prodi Arsitektur Fakultas Teknik serta Humas Univ Budi Luhur, untuk melihat hasil karya arsitektur di Turki lebih banyak di sebabkan alasan tersebut di atas.

Selama 10 hari perjalanan ke Turki, bapak Ir, Karya Subagya, ibu Putri Suryandari,M.Ars, ibu Linda Islami MSi, ibu Anggraeni D, MT dan Bapak Rismawandi M.Akt,  mengamati berbagai objek bersejarah arsitektur yang berada di 6 kota di Turki .


Pertama Galllipoli, yaitu kawasan bersejarah pada jaman Perang Dunia 1. Tiba di Gallipoli, dengan menggunakan ferry menyebrangi Laut Marmara menuju Canakkale untuk mengunjungi Reruntuhan di Troy yang terkenal dengan Perang Trojan dan Patung Kuda Trojan. Replika Patung Kuda Trojan dengan ketinggian hampir 20m, menjadi entry point musium terbuka ini. Walaupun berbentuk reruntuhan, namun museum terbuka di Troy ini masih menyisakan bangunan yang konstruksinya masih berdiri kokoh. Sirkulasi jalan di reruntuhan kota tua tersebut, tertata rapi dengan ukuran yang cukup terencana.


Setelah itu rombongan ke Pergamon untuk melihat Asklepion yaitu, masih museum terbuka berupa peninggalan reruntuhan rumah sakit dan theater zaman romawi kuno yang dibangun 400 tahun sebelum masehi. Asal muasal mengenai lambang dunia kedokteran sekarang ini yang terdiri dari ular berasal dari Asklepion ini.

Asklepion merupakan tempat yang indah. Memang saat ini Asklepion merupakan sisa reruntuhan, banyak sisa-sisa pilar disana. Batu-batu yang berserakan menjadi saksi proses kehidupan dan kematian dari orang-orang dulu yang sekarat di Rumah sakit. Disini terdapat sebuah terowongan suci yang menjadi tempat untuk meletakkan orang-prang sakit yang ingin disembuhkan.  

Hari ke tiga, menuju kota tua Ephesus, salah satu peninggalan terbesar yang masih ada hingga kini. Gempa besar yang menghancurkan sebagian kota ini ribuan tahun yang lalu, tetap membuat bangunan tua ini dapat di nikmati keindahannya.Ephesus  merupakan sebuah kota besar di jaman Romawi. Kemegahan Kuil Artemis merupakan satu dari keajaiban Dunia Masa Kuno. Ephesus juga memiliki salah satu gelanggang terbesar untuk pertandingan gladiator. Bangunan perpustakaan Celcius, Handrian Temple, Marble Street dan Agora, adalah salah satu tempat yang sangat mengagumkan yang menggunakan marmer sebagai bahan bangunan dan jalan. Uniknya dari penataan kota ini, perpustakaan yang menjadi tempat berkumpul para lelaki pada masa itu, bersebelahan langsung dengan tempat prostitus dan pemandian umum.

Dilanjutkan di hari yang sama, menuju House of Virgin Mary (Rumah Bunda Maria) yang berada di atas puncak Gunung Coressos. Rumah Bunda Maria memiliki struktur bangunan dari batu yang sangat tebal, sehingga ketika masuk ke dalamrumah, kita merasa hangat, meskipun suhu di luar ruangan 10 °C dan rumah tersebut tidak menggunakan pemanas. 
Selanjutnya menuju Hierapolis yang sekarang dikenal dengan Pamukkale. Setibanya di Pamukkale, rombongan ini mengunjungi Cotton Castle, yang merupakan sumber mata air .

Mevlana Museum di kota Konya, dengan koleksi patung lilin dan peninggalan Islam aliran Sufi (Jalaludin Rumi), juga masih memiliki bentuk arsitektur kuno yang di pertahankan estetika dan konstruksinya.

Sangat menarik adalah ketika mengunjungi Cappadocia, Underground city of Saratli yang terletak di bawah tanah, ternyata tidak hanya meninggalkan gua dan kota di bawah tanah, tapi mahluk-mahluk astralpun masih banyak berkeliaran yang sempat juga tertangkap oleh kamera. Bikin merinding bulu roma.

Setibanya di Ankara, Ataturk Mausoleum yang merupakan tempat peristirahatan terakhir dari Mustafa Kemal Ataturk (President Pertama Turki), menampilkan segala peninggalan beliau yang di museumkan disana. Patung lilin, pakaian, koleksi buku sampai dengan anjing kesayangan beliau ada di sini. Tak ketinggalan arsitektur museum ini sangat kental nuansa tradisionalnya.

Terakhir di Istambul, rombongan tim dosen dan karyawan Universitas Budi Luhur ini, mengunjungi ITU ( Istambul Tekhnic  University). Universitas ini menghususkan diri di bidang Teknik dan memiliki Fakultas Arsitektur sendiri. Pilihan ini di lakukan karena studi banding ini memang di peruntukan khususnya untuk dosen prodi Arsitektur.  Konsep Luhur dari bangunan di Universitas ITU adalah, mempertahankan bangunan-bangunan tua dengan konsep tradisionalnya seperti di Fakultas Asitektur dan tetap membangun gedung-gedung utama seperti Rektorat dan Perpustaaan dengan konsep Arsitektur Modern. Bahkan Perpustakaan ITU buka untuk mahasiswa dan umum selama 24 jam.

Setelah dari ITU rombongan mengunjungi Blue Mosque (Masjid simbol dari kota Istanbul), dan St. Sophia Museum (Hagia Sophia). Hagia Sophia adalah gereja yang di jadikan masjid dan kemudian di jadikan musium oleh pemerintah Ataturk. Museum ini di buat untuk mengabadikan, pernah digunakannya tempat ini sebagai tempat ibadah umat  Kristen dan juga Islam. Perjalanan di akhiri di Grand Bazaar (untuk membeli souvenir), yaitu pasar dengan lebih dari 4000 toko dan kaki lima yang juga merupakan pasar terbesar dan tertua di Turki.
Terimakasih pada Ketua BPH Yayasan dan Universitas Budi Luhur atas reward ini, semoga perjalanan ini dapat bermanfaat bagi institusi, masyarakat dan profesi.

Jumat, 27 April 2012

PUBLIC LECTURE “GREEN HOUSING”,


PUBLIC LECTURE “GREEN HOUSING”, Kamis 26 April 2012
Program Studi Arsitektur- Fakultas Teknik-  Universitas Budi Luhur

Dosen Tamu : Prof. Robert Vales and Prof. Brenda Vales,
dari Victoria University of Wellington, New Zealand
Moderator : Putri Suryandari

     Pada hari Kamis, 26 April 2012 , adalah kebanggan bagi Prodi Arsitektur - Universitas Budi Luhur karena kedatangan dosen tamu Profesor Robert Vale dan Profesor Brenda Vale dari Universitas Victoria –Wellington, New Zealand, Australia.

     Profesor Brenda Vale dan Robert Vale adalah arsitek, penulis, peneliti pelopor, dan ahli dalam bidang sustainable housing. Kedua professor ini juga adalah suami istri dan sangat kompak  dalam menyampaikan paparan perkuliahan selama dua jam kamis lalu. Sambil berdiri, mereka memberikan materi bergantian dengan simpatik. Baru kali ini kami menyaksikan penyampaian materi dari dua orang pembicara secara bersamaan.


 
Pada prinsipnya, kedua professor ini berusaha memecahkan solusi mengenai masalah global warming yang terjadi di seluruh dunia, kebutuhan energy yang meningkat tajam dan menyebabkan kerusakan lingkungan. Hal tersebut menurut mereka paling banyak disebabkan oleh aktivitas bangunan, serta di ikuti oleh aktivitas transportasi. Asupan energy yang tergantung dari sumber yang tidak bisa di perbaharui, menyebabkan semakin tidak sesuainya antara demand dan supply yang ada.
Dalam paparannya mereka menjelaskan untuk go Green adalah dengan cara  membangun "Gedung Otonom" (1975), solusi perumahan yang menggunakan energi secara mandiri, sebuah rumah yang ramah lingkungan, relatif mudah dalam perawatan, dan memiliki penampilan tradisional. "Gedung Otonom Baru" (1993) adalah  desain dan pembangunan rumah yang hangat dan didukung oleh matahari, menghasilkan air minum dari air hujan, kompos limbah, dan konsisten dengan konteks historisnya. Rumah ini benar-benar off-grid kecuali untuk saluran telepon dan koneksi untuk pasokan listrik. Bangunan ini telah mereka bangun di tahun 1993.
          


Mereka mensyaratkan untuk membuat bangunan rumah tinggal yang berkelanjutan dan ramah lingungan atau Green housing  yang di perlukan adalah, perubahan gaya hidup untuk kembali ke alam, memanfaatkan energy non-renewable (seperti : energy surya) sebagai energy mandiri dan merubah pola makan yang selalu menggoreng dengan merebus.  Awalnya memang sulit bagi mereka merubah otoritas yang di miliki pemerintah dan gaya hidup masyarakat Australia,  namun sekarang Otoritas lokal perumahan sudah  merencanakan, sebagai bagian dari kebijakan resmi, untuk seratus rumah otonom yang akan dibangun di daerah tersebut pada akhir abad ini. 
Sebagai moderator, kaprodi Arsitektur Putri Suryandari, membantu mengarahkan public lecure menjadi lebih mudah di mengerti oleh audience yang sebagian besar lebih mampu menerima materi dengan bahasa Indonesia.

Bersaman dengan kegiatan kami ini,  Prof Robert dan Brenda Vale juga menjadi Key note speaker di Universitas Kristen Indonesia (UKI), pada kegiatan seminar Call for Paper dengan tema : Sustainable Housing. Karena UKI adalah salah satu mitra kita yang bekerja sama dalam Forum Arsitektur Hijau 6 PTS, maka UKI mengajak kami untuk sharing dalam mendatangkan kedua professor yang terkenal ini. Inilah salah satu keuntungan dari kerjasama kami.

Kamis, 08 Maret 2012

Perjalanan ke China (Beijing dan Shanghay)





PERJALANAN KE CHINA (BEIJING DAN SHANGHAY)
Oleh : Putri Suryandari

Dalam bidang pendidikan, filosofi yang sangat terkenal untuk terus menggapai ilmu adalah,        “ Kejarlah ilmu walau sampai ke negeri China”. Kata itu terngiang dengan kuat di telingaku, ketika menapakkan kembali kaki ini ke bumi pertiwi, setelah perjalanan 5 hari ke Beijing dan Shanghay yang merupakan dua kota terkenal di China. Bagi aku ini adalah pilihan perjalanan yang sangat tepat, sebagai  tenaga pendidik dan pengajar yang berkewajiban memberi ilmu dan pengetahuan ke pada para mahasiswa.

Perjalanan ini di mulai, ketika kami para Kajur/Prodi di lingkungan S1 dan D3 di Universitas Budi Luhur, sejumlah 9 orang pada awal bulan Pebruari 2012 di berikan mandat untuk melakukan perjalanan ke negeri  Tirai bambu, untuk menambah serta memperluas wawasan kami.

Beijing Capital International Airport
Kami mendarat di Beijing Capital International Airport terminal 2 (Figure 1), pada hari Rabu, 29 Pebruari 2012. Terminal yang menjadi salah satu terminal terbesar di Beijing. Suhu di luar pada waktu itu adalah 6°C. Tour guide kita menganjurkan untuk menggunakan baju paling tebal yang kita punya. Berhubung kita tidak tau bagaimana dinginnya, ya kita turuti saja kemauannya. Ternyata begitu keluar dari bandara, baju woll paling tebal yang saya punya, masih tembus oleh hawa dingin di luar yang waktu saat itu menunjukkan pukul 8 pagi.

Jadwal perjalanan hari pertama adalah, sarapan pagi di restoran tradisional China, mengunjungi lapangan Tianemen, Forbidden city, serta Lamma Temple, setelah makan siang kita menuju Rumah Obat khas China kemudian Gedung Opera di Beijing, makan malam dan barulah check in Hotel. Sudah terbayang bagaimana lelahnya, karena di pesawat kita hanya tidur 5 jam.

Lapangan Tianamen
Dari perjalanan hari pertama di Beijing, pelajaran yang dapat di petik adalah tata kota dan tata bangunan membertahankan tanah-tanah yang luas sebagai ruang-ruang terbuka bagi kota. Walaupun penduduk di Beijing padat, tapi bangunan-bangunan tidak di paksakan sepadat penduduknya. Lapangan Tianamen yang memiliki sejarah berdarah di tahun 1989 memiliki luas 440.000m2 merupakan lapangan terluas di dunia. Bertahan sebagai ruang terbuka yang menjadi cagar budaya. (Figure 2)  

Apartement
Selama perjalanan menuju tempat rekreasi, nampak sekali di Beijing sudah tidak banyak bangunan tradisional China. Hampir semua gedung sudah merupakan bangunan tinggi, baik perumahan maupun perkantoran. Menurut Tour Guide Miss Yulie, sudah sejak 50 tahun yang lalu perumahan di China di buat secara Vertikal atau berbentuk Apartemen. Sekarang orang-orang yang menggunakan rumah horizontal di China hanyalah pemerintah dan orang-orang kaya. 
Rumah horizontal di Beijing sangat mahal harganya, di karenakan harga tanah yang tinggi. Bangunan tradisional hanya di jumpai di tempat-tempat bersejarah dan tempat rekreasi yang kita kunjungi. Bangunan tersebut memang di lestarikan dan di pelihara oleh pemerintah.

Di depan Forbidden City

Setelah Tianamen, kita memasuki The Forbidden City, salah satu istana termegah di CIna bahkan di dunia. Warna merah dan keemasan mewarnai istana megah tersebut. Struktur bangunannya dahulu terbuat dari kayu yang sangat kokoh, namun sekarang telah di perbaiki dengan menggunakan struktur beton yang tidak kalah kokohnya. (Figure3).  Kota ini di kelilingi oleh Imperial garden yang luas dan sangat estetis serta asri. (Figure 4).
Imperial Garden
Berkeliling di dua objek wisata ini, pilihan sepatu yang salah sangat mempengaruhi kenyamanan perjalanan….hehehe. Akhirnya dengan sangat terpaksa, di perjalanan ke hotel saya harus membeli sepatu musim dingin yang hangat dan empuk, untuk lebih nyamannya perjalanan esok hari.

Summer Palace
Hari ke dua, The Great Wall, Summer Palace dan Stadion Olimpiade Beijing adalah tujuan perjalanan kita.
Summer Palace atau Istana Musim Panas adalah tempat yang di sediakan oleh kaisar untuk musim panas. Seluruh bangunan menyatu secara serasi yang merefleksikan hubungan yang harmonis antara manusia dan alam sekitarnya. Tiga perempat dari Summer Palace adalah air diantaranya danau Kuhming. Danau ini merupakan buatan manusia. Bangunan dan taman tertata dengan indah ditepi danau sehingga menenangkan dan menyenangkan mata bila dipandang. Tapi karena kita datang di musim dingin, maka tidak terlihat nyata keindahannya, di sebabkan air danaunya yang membeku.(Figure 5)
Sungai yang membeku
Sampai ke Great Wall adalah impian kita para turis. Karena situs ini merupakan satu dari tujuh ke ajaibain dunia. Sampai ke China tidak ke Great Wall berarti belum ke China, begitu kata teman-teman.  Selain mengagumi kemegahannya, kebetulan sekali salju turun saat kita sampai kesana. Jadi lengkaplah sudah suasana winter yang kita dapat di china. Dingin sampai minus 2° dan menjumpai salju, Alhamdulillah.(Figure 6)
The Great Wall
Dua gedung terakhir yang sangat ingin saya kunjungi adalah Stadion olympiade The Birds Nest dan Water Cube di Beijing. Stadion ini sangat terkenal dengan keunikan arsitekturnya. Jalinan kepingan baja membuat stadion itu tampak unik mirip sarang burung. The Birds Nest ini dirancang oleh perusahaan tersohor dari Swiss, Herzog de Meuron, dan arsitek Cina, Li Xinggang. Desain itu mengalahkan 13 desain lain yang masuk dalam kompetisi berskala dunia yang dilaksanakan pada tahun 2003.(Figure 7). Water Cube adalah gelanggang olah raga renang yang di rancang seperti gelombang air, sangat menakjubkan. (Figure 8). Sayangnya, pada saat pengambilan gambar kemarin, cuaca sangat burut, turun hujan sehingga berkabut. Bangunan jadi tidak terlihat dengan jelas.
The Birds Nest
Hari terakhir di Beijing kita di kenalkan lagi dengan ramuan kuno dan obat-obatan khas China. Pijat sempat kita rasakan di rumah obat tersebut, lumayan melegakan. 

Tapi ada peristiwa yang tidak mengenakan di Hotel Park Plaza di Beijing. Pada saat kami chek out, salah satu rekan kami di tuduh merusakkan kabel internet yang ada di kamar dan mereka di kenakan denda 500 yuan. Padahal sekalipun mereka tidak menyentuh kabel tersebut, karena tidak ada yang menggenakan laptop di kamar itu. Namun pihak hotel tetap kekeuh meminta ganti rugi dan  akhirnya kitapun dengan terpaksa membayar denda 300 yuan dan barang kita minta. Kerusakan sebenarnya sangat tidak berarti dan biasanya kita di kampus masih bisa menggunakannya walaupun dengan cacat seperti itu. Sepertinya pihak teknisi disana mencoba bermain nakal pada kami. Jadi pesan saya, hati2 bila menginap di Hotel Park Plaza Beijing, periksa dulu isi kamar dan komplain dulu bila ada alat yang rusak, agar kita tidak menjadi korban permainan teknisi hotel.

Hari ke tiga dan empat kita berkunjung ke kota Shanghay, kota bisnis di China dengan keindahan teknologi arsitektur modernnya.  Pada pusat kota Shanghay terdapat dua view yang sangat menawan, yaitu pemandangan kota tua dan kota lama yang di batasi oleh sungai. Inilah pelajaran yang sangat menarik, pemerintah Shanghay tetap mempertahankan kota tua, serta menampilkan kota baru saling berhadapan. (Figure 9 & 10)

New Shanghay
Yang menarik di kota baru Shanghay adalah Oriental Pearl TV Tower. Oriental Pearl TV Tower merupakan salah satu bangunan tertinggi di Shanghai. Bangunan ini terletak di daerah Pudong atau New Shanghai. Model nya lucu banget, kayak di film-film sci fiction, ada bulet-buletnya gitu. Dari bangunan yang fungsi awalnya adalah menara untuk antena TV dan radio tersebut, kita bisa melihat kota Shanghai dari atas. (Figure 11).
New Shanghay dr lt 263
Sky walk yang di bangun di lantai 263 merupakan objek yang menarik. Menariknya adalah teknologi modern ternyata dapat menjadi objek wisata, kaca yang menjadi lantai di selasar luar lt 263 selain merupakan tempat berpijak juga dapat di gunakan untuk melihat gedung2 di bawahnya.(Figure 12)
Sky Walk
Akhirnya perjalan kami pada hari Sabtu, 3 Maret 2012 berakhir di pusat belanja Shanghay. 

Satu lagi kesan saya selama 4 hari di China adalah masalah Toilet. Toilet di Beijing khususnya sangat modern, mereka menggunakan flus automatis yang ramah lingkungan. Artinya mereka sangat mengatur penggunaan air di Toilet. 

Tapi Beijing lebih jorok dari Shanghay, walaupun Toiletnya modern tapi penggunanya sangat jorok, sehingga di restoran mahalpun, pengguna toiletnya juga jorok. Di Beijing lebih banyak menggunakan Toilet jongkok, sementara di Shanghay sudah lebih banyak menggunakan toilet duduk.
Pusat belanja Shanghay
Terimakasih kami ucapkan pada bapak Kasih Hanggoro selaku ketua BPH yayasan yang telah memberikan kesempatan untuk menambah wawasan kami sampai ke negeri China, terimakasih juga pada jajaran managemen di Rektorat Univ. Budi Luhur yang telah memfasilitasi perjalanan kami.  Kami dari Forum Kajur/Prodi S1 dan D3 akan terus membina komunikasi demi perkembangan prodi kami masing-masing, fakultas khususnya dan Universitas pada umumnya. Demi tujuan bersama kita akreditasi A lima tahun mendatang. Amin.

Jakarta, 9 Maret  2012

Kamis, 10 November 2011

Kehamilan dan Melahirkan di Usia 42 tahun

Hamil


Pada saat  test peg menyatakan, aku positif hamil di usia aku yang ke 41 tahun, tepatnya di bulan Pebruari 2011, ada yang bertanya, kebobolan kah atau sudah di rencanakan sebelumnya? Jawabannya tidak dua-duanya, aku hanya ingin punya anak lagi.

Anakku sudah dua dan laki-laki semua, tapi tidak berarti aku ingin tambah anak perempuan. Aku cuma ingin anakku lebih dari dua....hehehe, pasti pada heran, di tengah gencarnya gerakan keluarga berencana dengan program dua anak cukup, aku tidak peduli. Dalam bayanganku, anak banyak lebih ramai dan lebih bahagia, terutama setelah mereka dewasa nanti. Seperti yang di alami mertua ku yang memiliki 8 anak. Pada saat mereka pulang kampung di Hari Raya Idul Fitri sangat terasa keramaian dan kegembiraan keluarga besar itu.

Banyak teman-teman yang terkejut dengan keberanianku hamil lagi di usia senja. Bahkan dokter umum di sebuah klinik secara spontan mengatakan, " Wah ibu berani ya, usia ibu sudah termasuk usia rawan untuk kehamilan."

Pernyataannya justru membuat aku terkejut, seorang dokter kenapa berkata seperti itu? Aku ingat, ibuku dulu 30 tahun yang lalu, di usia 40 th melahirkan adikku, dengan jarak 11 tahun umurnya dengan aku. Beliau melahirkan normal dan tidak kekurangan sesuatu apapun. Bahkan dalam kisah Nabi Ibrahim AS, istrinya Siti Sarah melahirkan pada usia 90 tahun, tidak bermasalah. Mengapa seorang dokter dengan teknologi canggih seperti sekarang ini, masih meragukan dan menganggap usia menjadi problem dan masalah dalam kehamilan seorang wanita?

Bulan demi bulan kehamilan aku lalui, sampai dengan usia kehamilan 20 minggu, tidak banyak masalah yang aku alami. Paling banyak adalah kelelahan di jalan, karena jarak kantor dengan rumah yang sangat jauh yaitu dari Tebet - Ciledug yang umumnya di tempuh dalam kurun waktu 1 - 1,5 jam. Tapi sejak jalan casablanca di buat jalur fly over non toll, jarak tempuh itu menjadi lebih besar, kemacetan yang di timbulkan karena pembangunan jalan itu, bisa membuat waktu tempuh menjadi 2 - 2,5 jam sekali berangkat, atau 4 - 5 jam pulang pergi. Bayangkan bagaimana lelahnya duduk di dalam mobil selama itu dengan perut yang semakin membesar.


Pada kehamilan 26 minggu ternyata badanku tidak mampu menahan beban kelelahan itu, disamping aku  juga nekat melakukan puasa di bulan Ramadhan. Maka aku mengalami kontraksi dini, sehingga aku harus di rawat dan bed rest di rumah sakit selama, 1 minggu. Selama bed rest aku diberi cairan anti kontraksi, juga di larang untuk melakukan puasa. Apa boleh buat, pada dasarnya memang ibu hamil mendapat keringanan untuk boleh tidak berpuasa dengan membayar Fidyah. Kalau di kehamilan anak ke-2 aku mampu melaksanakan puasa Ramadhan secara penuh, ternyata kali ini aku hanya sanggup bertahan 1 minggu. Mungkin itu salah satu pengaruh usia ya? Baru aku bisa mengerti alasan mengapa hamil di atas usia 40 di anggap beresiko, karena ternyata  memang kondisi tubuh sudah mulai banyak yang menurun tidak sekuat sebelumnya. Tapi alhamdulilalh kondisi bayi tetap sehat dan detak jantungnya sangat kuat.

Paska kehamilan 28 minggu, ternyata tanda-tanda kelelahan mulai sering menimpa aku, dalam seminggu aku pasti tidak masuk kerja satu hari. Pada saat kelelahan, perut rasanya seperti di tarik dan sulit sekali untuk di buat rileks. Istirahat satu hari di rumah kadang baru cukup untuk mengurangi rasa sakit dan kesulitan untuk rileks. Paling sering yang aku alami adalah buang air besar dan kecil. Umumnya orang hamil mengalami sembelit, justru berbeda dengan aku, dalam sehari aku bisa mengalami bab lebih dari 3 kali, terutama di malam hari. Hal ini juga yg membuat timbangan bandanku sulit untuk bertambah. Aku kadang khawatir, bayiku kekurangan nutrisi, karena seringnya bab dan bak, tapi ternyata bayiku tumbuh dengan baik dan stabil.

Usia kehamilan 38 minggu aku memutuskan untuk cuti dari pekerjaan aku. Aku ingin konsetrasi ke kehamilanku dan persiapan menyambut kehadiran sang bayi. Tapi alasan lain adalah, aku sudah semakin tak sanggup menahan kelelehan setiap harinya, seiring dengan semakin membesarnya kandunganku. Dari pada hanya bisa kerja dua kali seminggu, lebih baik aku cuti, sehingga tidak mengganggu aktivitas rutin di kampus.

Melahirkan


Di usia kehamilan 39 minggu, aku sering sekali mengalami kontraksi palsu (braxton hicks). Setiap malam, bisa terjadi 5 kali kontraksi, tapi akan berhenti bila di beri segelas air putih ditambah madu atau berhenti di pagi hari sampai dengan sore.Menurut kedokteran, peristiwa itu cukup baik, karena mampu melunakkan rahim, sehingga persalinan bisa lebih cepat dan mudah.


Di usai kehamilan 40 minggu, tepat tanggal 3 Nov 2011 di hari ulang tahun perkawinanku yang ke 15, aku mengalami fleks atau pendarahan yang biasa disebut gejala kelahiran, segera aku berkunjung ke rumah sakit untuk cek bukaan kehamilan. Ternyata baru bukaan satu, sehingga aku boleh pulang dulu dan di anjurkan kembali sore hari. Prediksi aku akan melahirkan sore sampai malam hari. Hmmm...kami berharap dia bisa lahir hari ini, agar sama dengan hari ulang tahun perkawinan kami. Sore hari aku kembali kerumah sakit, tapi ternyata baru bukaan 2-3, sehingga di tunggu sampai malam. Sampai malam pembukaan ternyata tidak berjalan dengan lancar, dalam waktu 6 jam hanya terjadi pembukaan sebesar 1 cm. Dokter mulai memberi aba-aba untuk melakukan induksi, agar bisa lebih cepat. Umumnya anak ke 3 bisa lebih cepat terjadi pembukaan, begitu menurut dokter ku. 


Ini dia yang sangat menggangguku, aku trauma melahirkan dengan induksi sewaktu kelahiran anak ke 2 aku. Karena waktu itu usia kandungan sudah lebih dari 9 bulan 10 hari, aku harus melakukan proses induksi dari bukaan pertama. Sewaktu kelahiran anak pertama, aku mengalami sangat banyak kemudahan, sehingga ku pikir, kelahiran anak ke-2 dengan induksi bukan masalah besar. Tapi ternyata, selama 5 jam di induksi, aku mengalami sakit yang luar biasa, lebih sakit di bandingkan kontraksi normal. Sehingga sempat aku minta di buka infus induksinya dan menunggu kelahiran secara alami, saking aku sudah tidak tahan sakitnya. Tapi ternyata itu adalah penghujung dari rasa sakit bukaan ke 10, segera setelah aku minta induksi di hentikan,seketika itu juga aku di bawa ke kamar bersalin, dan dalam waktu tidak sampai 10 menit anak ke-2 ku lahir. Sejak itu aku kapok tidak mau di induksi lagi.


Kembali ke peristiwa yang baru lalu. Jam 11 malam dokter meminta bidan untuk melakukan induksi, karena bukaanku baru 4cm setelah lebih dari 12 jam. Aku menolak keras dan meminta menunggu sampai besok pagi. Dokterpun setuju, bila besok jam 6 pagi belum bertambah lebih dari 6cm, dia minta segera induksi. Semalaman aku tidak tidur, aku berjalan bolak balik di dalam kamar perawatanku, sambil berharap kontraksi semakin kuat, dan bukaan semakin besar. Memang kontraksi semakin kuat, dan darah serta lendir dari jalan lahir juga lebih banyak keluar. Tapi pada saat pemeriksaan jam 5 pagi, ternyata pembukaan baru bertambah 1 cm lagi. Aku mencoba meminta alternatif lain, selain induksi apakah adalagi yang bisa di lakukan untuk mempercepat kontraksi?


Pada jam 8 pagi, dokter memberikan alternatif untuk memecah ketuban lebih awal, agar kontraksi terjadi lebih cepat. Aku setuju, karena menghindari induksi. Tapi, entah apa yang terjadi dengan bayiku, setelah ketuban di pecahkan, dia tidak juga kontraksi, malah lebih pelan dari sebelumnya. Akhirnya permintaan dokter kebidananku sudah tidak bisa di tawar lagi, aku harus di induksi pada pukul 9.30 wib. 


Sulit buat aku untuk segera memutuskan, aku minta untuk di beri waktu berfikir dan menyiapkan mental dari trauma yang pernah ku alami. Dokter mengatakan, bila sampai jam 12.00 siang aku belum juga melahirkan, secsio adalah upaya terakhir. Aku hampir saja memutuskan untuk sectio, tapi dokter bertahan dan menurutnya aku masih mampu untuk melahirkan normal, " Ibu sudah anak ke- 3, percaya sama saya seperti ceplok telur, paling gak sampai 2 jam sudah lahir, kurang dari 1 jam lah. Paling di induksi tidak sampai 20 tetes!" begitu katanya meyakinkan aku.


Aku minta untuk berduaan dengan suamiku. Disitu perannya cukup besar dalam mensupport aku, untuk mau di induksi, "Ma, jangan dipikir induksinya, pikirkan gimana caranya dedeknya segera keluar, kasian kan kalo kelamaan. Di coba dulu induksi, nanti kalo mama gak tahan ya baru sesar!"


Aku jadi tersadar, selama ini aku kok cuma mikir diri sendiri, gak mikir bayiku. Betul juga suamiku yang penting anaku segera keluar, tidak perlu di tunda-tunda lagi. Akhirnya dengan merubah pola fikir tidak lagi ke diriku sendiri, aku setuju di induksi, ya....ini demi anakku. Suamiku setuju menemaniku di ruang bersalin, dan bersedia menemaniku dalam proses induksi.


Yah seperti bisa di duga, awalnya memang tidak terlalu sakit, tapi semakin lama semakin bertambah hebat, aku menahannya dengan cara berdiri, berjalan dan tiduran. Setiap kontraksi terjadi, suamiku aku jadikan sasaran cubitanku, hehehe,......seluruh badan biru-biru mungkin, soalnya semakin kuat kontraksinya, semakin kuat juga cubitanku (hihihihi....kenapa sekarang jadi geli sendiri ya?)


Kebetulan sekali, ibuku datang pas aku sedang mengalami kontraksi hebat, beliau memberikan air putih yang berisi doa restunya, agar jalan lahirku cepat terbuka. Pada jam 10.00 aku sudah tidak sanggup lagi menahan kontraksi, seluruh saluran pembuangan di bawah sepertinya mengeluarkan segala yg bisa di keluarkan. Kembali seperti 10 tahun yang lalu, aku sudah berteriak tidak tahan lagi dan meminta menghentikan induksinya. 


Suamiku berinisiatif memanggil dokter, dia tau aku bukan orang yang cengeng dan mudah merasakan sakit, kalau aku sudah menyerah, berarti dokter harus segera melihat, tindakan apa yang harus di ambil. Dokter memintaku bertahan, untuk memeriksa perkembangan proses kelahiran bayiku. Akhirnya dia bilang ternyata semua sudah terbuka sempurna dan aku harus siap untuk mengejan.


Alangkah lega aku karena perjuanganku sudah mendekati ujung, tapi masalahnya aku lupa bagaimana caranya mengejan, maklum saking sakitnya proses teraakhir tadi, aku cuman bisa berteriak kesakitan. Dokter dengan sabar mengajariku proses mengejan, sebelum mulai mengejan yg sesungguhnya kami mencoba berlatih dulu beberapa kali. Akhirnya tidak sampai 15 menit, tepat jam 10.15wib, bayiku terdengar menangis dia telah lahir dengan selamat.... Tapi ada sedikit masalah lagi ternyata anakku terlilit usus, walaupun hanya satu lilitan. Rupanya itulah yang membuat dia sulit untuk lahir dengan mudah.


Ajaibnya, semua rasa sakit hilang lenyap, berganti rasa syukur dan bahagia melihat kelahirannya. 


Baru pertama kali itu juga, suamiku menyaksikan anaknya muncul dari dalam rahim. Tak mampu di katakan rasa syukur dan bahagai ini, dia hanya menangis dalam sujud syukurnya kepada Allah, karena telah melihat perjuangan seorang ibu melahirkan anaknya dan melihat sang anak berjuang keluar dari dalam rahim ibunya dan semuanya benar-benar luar biasa.


Satu catatan yang penting juga, pada saat menahan sakit yang luar biasa, mengucap Alhamdulillah ternyata lebih meredakan di bandingkan Astagfirullah. Aku mengucap Alhamdullilah setiap merasakan sakit kontraksi karena dengan sakit ini aku bersyukur, insyaallah bayiku akan semakin dekat pada kelahirannya. Allah juga sangat luar biasa dalam memberikan obat bagi rasa sakit  akibat kontraksi, kelahiran dan tangis bayi secara ajaib menyembuhkan semua rasa sakit yang tak terhingga, menjadi benar-benar hilang lenyap. Bahkan infus induksi yang masih menempel di pergelangan tanganku, sudah tidak berarti apapun setelah kelahiran. Tak ada lagi ada rasa mulas yg di akibatkan tetesan induksinya. Allahu Akbar.


Anakku Rafaeyza Dantricozy, lahir dengan BB 3100gr, panjang 52 cm tanggal 4 November 2011, jam 10,15 wib, dengan bantuan dr Yanto di Rs Tebet. Aku melahirkan umur 42 th lebih 5 bln. Terimakasih dokter atas support yg dikau berikan kepada kami.







Rabu, 01 Juni 2011

Awas Predator Finansial

2. Kisah Noery
Salah satu petikan kisah dari buku Awas Predator Online
ISBN 978-979-29-1514-3
Penulis Putri Suryandari
Penerbit Andi Publisher 2010
www.andipublisher.com

Setelah bercerai dengan suaminya, karena KDRT, Noery (37) mendaftarkan diri di situs penjarian jodoh Muslim Matrimonial. Noery mencoba peruntungan untuk mencari calon suami dari mancanegara. Bagi dia situs itu cukup aman, karena menggunakan bendera agama.

Setelah satu bulan, cukup banyak orang-orang yang mengajak berkenalan, untuk di lanjutkan ke hubungan yang lebih serius. Tapi Noery tertarik dengan seorang Arsitek bernama Rudolf Smith, seorang berkebangsaan Inggris yang bekerja di Dubai.

Awalnya Smith memperkenalkan diri sebagai seorang duda, satu anak. Smith mencari seorang istri yang muslim, karena dia walau berkebangsaan Inggris, ibunya memeluk agama Islam.

Smith menjalankan sendiri perusahaan konstruksinya di Dubai yang dalam waktu satu bulan lagi sudah selesai kontrak pekerjaannya. Sebelum pulang ke Inggris, dia ingin bertemu dengan Noery di Indonesia dan kalau bisa ingin menikah dan berbulan madu di Indonesia.

Betapa bahagianya Noery, dalam waktu satu bulan lagi dia akan melepaskan status jandanya, menikah dengan seorang pengusaha jasa kontstruksi dari Inggris. Seluruh keluarga telah di beri kabar, bahwa kemungkinan sebulan lagi akan ada pernikahan antara dia dengan Rudolf Smith.

Seminggu menjelang kedatangan, Smith dan Noery dengan intens melakukan komunikasi melalui e-mail. Entah kenapa Smith tidak menyukai komunikasi melalui media chating room. Kemudian pada hari terakhir karyawan terakhirnya berangkat meninggalkan Dubai, Smith masih memberikan report tentang dimana dirinya.

Noery mulai menemukan kejanggalan, sewaktu Smith menanyakan hotel yang terdekat dengan rumannya. Tapi Smith tidak minta di jemput pada saat kedatangannya nanti di bandara. Bahkan pada saat Noery meminta fotonya yang lebih jelas, pakaian yang di kenakan pada saat datang nanti, Smith seakan-akan tidak membacanya dan tidak memberi respon.

Seminggu berlalu, Smith hilang tidak ada berita. Bahkan handphonenya pun tidak dapat di hubungi. Noery mulai gelisah, apakah ada seseuatu terjadi dengannya. Kemudian setelah sepuluh hari, e-mail Smithpun muncul. Pria itu memberitakan bahwa dia ada kasus di Dubai. Dia mengalami kecelakaan, mobilnya menabrak seseorang penduduk sana dan harus berhubungan dengan kepolisian setempat. Semua indentitasnya di sita, bahkan dia tak dapat menggunakan ATMnya. Smith meminta bantuan Noery untuk di kirimi 2000 dolar agar dia bisa bebas dari sana, berjumpa dan memenuhi semua impian mereka.

Alaram Noery pada saat itu berbunyi, dia tidak serta merta memenuhi keinginan Smith, walaupun hatinya sudah menjerit untuk dapat segera bertemu. Noery segera mencari informasi melalui internet mengenai keberadaan pria itu. Akhirnya Noery mendapat e-mail dari seorang wanita di Solo, dia mengatakan bahwa Smith penipu, jangan kirimkan apapun untuk mendapatkan impian semu itu.

Ida wanita dari Solo itu berkata, dua bulan yang lalu dia baru mengirimkan uang sejumlah 20 juta rupiah ke rekening seseorang atas perintah laki-laki itu. Laki-laki itu berjanji menikahinya setelah projeknya yang bernilai 1 trilyun rupiah di Dubai selesai. Untuk memastikan kesungguhannya, dia mengirimkan mahar pernikahan senilai 1 milyard ke Ida di Solo. Namun karena ada masalah mengenai pengiriman barang itu di suatu negara, kirimin itu tertahan, pria itu mohon bantuan Ida untuk mengirimkan dulu uang 20 juta agar masalah di pelabuhan itu selesai. Dengan lugunya Ida mengirim uang itu, untuk kemudian tidak ada lagi kabar dari Smith. Sampai Ida membaca pertanyaan Noery di internet.

Setelah itu Noery tidak pernah lagi mempedulikan E-mail dari Smith yang terus menanyakan bantuan darinya. Sampai sebulan setelah kejadian itu Smith masih sering mengirim e-mail romantis dan mesra untuk Noery. Dia tak menyadari bahwa Noery telah mengetahui kedoknya.

Minggu, 29 Mei 2011

JEJAK NAFAS LEADER DALAM ARSITEKTUR


Para leader, dalam suatu perbincangan santai di sebuah café, tercetuslah diskusi hangat mengenai, apakah Arsitektur dapat merepresentasikan kepemimpinan. Diskusi ini sangat menarik, karena ternyata terlihat jelas jejak nafas pimpinan bangsa pada masanya dalam arsitektur yang muncul kala itu, dapat menjadi sebuah phenomena dimasa yang akan datang.

Kalau kita menilik kepada hakikat arsitektur, maka penjelasan yang muncul adalah, arsitektur hadir karena adanya kebijakan, tujuan, dan waktu. Sepanjang sejarah perkembangan dunia telah menunjukan bahwa para pemimpin Negara selalu meninggalkan jejak kepemimpinannya dalam wujud  arsitektur. Wujud ini bisa berbentuk bangunan atau monument, atau apapun yang secara implicit berusaha menunjukkan wibawa, kekuasaan ataupun tekanan pada seluruh elemen bangsa pada masanya.

Bicara mengenai pemimpin, para leader tentu tau bahwa elemen dasar kepemimpinan  adalah, Nyali, Energi dan Komunikasi. Ketiga elemen ini dapat di visualisasikan oleh sebuah symbol, yang mendatangkan inspirasi, kekuatan, kepercayaan dan pengaruh yang luas. Samaratungga dan Pramodawhardani dari dinasti Syailendra telah meninggalkan jejak kepempinan yang religius pada bangunan Borobudur dan sempat dikenal sebagai satu dari 7 keajaiban dunia. Bentuk dan konstruksi yang digunakan pada saat itu sangat di pengaruhi oleh kepercayaan Hindu-Budha.

Energi terbesar yang di bentangkan oleh Samaratungga dan Pramodawhardani adalah, menghadirkan unsur religius dalam kepemimpinannya. Nilai religi Hindu-Budha yang mendunia, baik dunia nyata maupun maya, sedikit banyak telah membantu dia untuk mengkomunikasikan setiap kebijakan yang dapat diterima dengan mudah oleh masyarakat luas. Nyalinya juga sangat besar dalam menggunakan gunung sebagai core atau inti utama dari bangunan candi Borobudur yang termashur tersebut. Gambaran pemanfaatan gunung melukiskan bahwa kekuatan kepemimpinan terbesar yang digunakan pada masanya adalah memanfaatkan dukungan kuat dari alam, di gabungkan dengan kekuatan pikiran manusia.

Contoh lain adalah, setelah kemerdekaan Indonesia,  Ir. Soekarno merefleksikan nafas kepimpinan bangsa saat itu  dalam pengembangan bentuk bentuk arsitektur modern.  Soekarno adalah seorang arsitek dan juga politisi, konsep besarnya adalah,  “ Let us prove that we can also build the country like the Europeans and Americans do because we are equal.” Soekarno.

Gelora jiwa Soekarno sebagai pemimpin bangsa yang baru merdeka sangat ingin menunjukan ke ‘aku’an negaranya. Hampir semua bangunan selalu di tambah ‘embel-embel’ terbesar, atau bertinggi di Asia atau Asia Tenggara. Contohnya Monas, pada masanya di canangkan sebagai monument tertinggi se Asia Tenggara. Masjid istiglal juga di canangkan sebagai masjid terbesar se Asia Tenggara.

Bung Karno sangat menyukai kepada yang besar, perkasa, serta bersifat monumental. Monumen Nasional jelas menunjukkan prinsip BK tersebut, menara yang relatif polos, namun tinggi menjulang di satu openspace raksasa kawasan Gambir telah menjadi landmark bagi Jakarta, sejajar dengan landmark negara lain seperti Statue of Liberty, Eiffel, Sidney Opera House dll.

Sebagai seorang pemimpin, Soekarno sangat memberikan inspirasi pada bangsanya untuk menjadi yang terbesar, terkuat dan berani. Kiblatnya untuk tidak kalah dari Eropa dan Amerika sangat menggugah nurani bangsa pada saat itu.

Komentar yang muncul untuk tipe-tipe pimpinan jenis ini adalah, ‘dia jenius’, ‘dia memang beda’. Kedua contoh di atas bisa menggambarkan kualitas ekstra pemimpin yang untouchable. Kompetensinya dalam membuat terobosan, arah dan strategi membuat mereka menjadi berbeda dan disegani oleh orang lain. Pemimpin tipe ini adalah seseorang yang berkharisma dan mengagumkan, sehingga untouchable. Komentar kagum selalu akan muncul dan tak habis-habisnya dari para bawahan atau orang lain yang tersentuh oleh pesona kepemimpinannya.

Masa Soeharto menandai pencarian jatidiri arsitektur, dalam iklim ciptaan pemimpin yang mengajak rakyatnya menghargai nilai-nilai warisan leluhur dalam bentuk tradisi. Acuan dicari dari nilai di masa lalu yang masih dipakai masyarakatnya, bukan mengambil dari dunia Barat, yang modern, tapi asing. Namun dari segi ekonomi, cara kapitalistis dunia luar itu menjadi model pembangunan. Mencari dan menciptakan kembali asal-usul tidak mampu menutupi dualisme sikap pemimpin. Penduaan sikap ini tetap mewarnai Orde Baru dan mempengaruhi cendekiawan arsitekturalnya dalam mencari arsitektur Indonesia.

Lain lagi pengalaman seorang teman dari biro disain di Hongkong, dia menceritakan bahwa sekarang ini sedang hangat-hangatnya pembangunan ‘government building’ – high rise dikawasan yang terkenal dengan sebutan Tamar di Hongkong. Sepertinya ada ’ambisi’ pemerintah disana untuk meninggalkan jejak kepemimpinannya dengan project tersebut.  Namun proses panjang yang dilakukan oleh pemerintahnya adalah dengan melombakan gagasan ini ke seluruh lapisan masyarakat Disain Arsitketur dan pemerhati disain. Tujuannya jelas, membuat hasil karya ini sepertinya menjadi milik masyarakat, tanpa pernah melupakan penggagasnya pada saat itu.

            Model kepemimpinan tipe kedua ini lebih bersifat down to earth, artinya kepemimpinan model ini lebih mampu menggiring kelompok, menentukan arah, mengembangkan tim, mengangkat semangat komitmen dan mengoptimalkan talenta yang ada dalam kelompok. Inilah yang disebut kemampuan strategik.

Para leader, esensinya Arsitektur adalah wujud dari kegiatan manusia yang membutuhkan wadah atau fasilitas dalam bentuk ruang. Setiap leader membutuhkan ruang personal ataupun ruang publik untuk mengekspresikan kegiatan yang muncul dari ide serta kreatifitasnya sebagai manusia. Arsitektur sendiri selalu berkembang dari masa kemasa sesuai dengan perkembangan daya pikir manusia dan waktu. 
Setiap manusia memiliki jiwa leader dalam dirinya. Oleh karenanya setiap manusia bisa meninggalkan jejak dirinya dalam wujud arsitektur. Bentuk paling sederhana dalam mengekspresikan ke’aku’an para leader dalam arsitektur ada dalam rumah tinggalnya. Rumah tinggal seharusnya dapat mewakili karakter dari pemilikinya, ataupun status sosialnya. Keberhasilan arsitektur dalam merepresentasikan kepemimpinan seseorang akan tercapai bila tujuan dan maksud penggunanya tercapai, sesuai situasi, kondisi, serta kebijakan yang muncul waktu itu, entah itu ekonomi ataupun efisiensi, apapun bentuknya.

Penulis : Putri Suryandari,ST,M.Ars,
Dosen Jurusan Prodi Arsitektur, Universitas Budi Luhur
phone : 08176601231

Pengaruh Ruang Kerja Terhadap Kinerja Leader




Putri Suryandari, ST,M.Ars
Dosen Arsitektur Univ. Budi Luhur Jakarta dan
Pengamat Fengshui
E-mail : putri_syd@yahoo.computriraka@yahoo.com
                            
Seorang pemimpin perusahaan besar merasa cemas akan efek kerja berlebihan pada kesehatannya. Ditemukan ternyata kantornya terletak di Timur bangunan sebuah gedung perkantoran dan dia duduk menghadap Timur Laut. Posisi ini membuat dia terlalu aktif, ambisius dan bekerja terlalu keras. Setelah kantornya dipindah ke arah Barat Laut bangunan dan duduknya menghadap Tenggara, dia menjadi lebih cermat mendelegasikan pekerjaan dan lebih santai dalam menjalankan perusahaannya.
Tidak dapat dipungkiri bahwa manusia tergantung pada alam, serta  memiliki sebab akibat dengan lingkungan tempat tinggalnya atau dengan tempat dia menjalankan aktivitas hidupnya. Cerita tadi merupakan contoh kasus, bahwa energi manusia dipengaruhi tidak saja oleh faktor biologis dan psikis, tetapi juga oleh energi dari alam dan lingkungan terutama lingkungan buatan. Energi yang mempengaruhi manusia ini disebut dengan Elektromagnetik.
            Penataan Posisi ruang dan posisi duduk Anda, bila pengorganisasiannya tidak tepat akan mampu mempengaruhi kinerja Anda. Karena di dalam ruang kerja terdapat Elektromagnetik yang dapat mempengaruhi suasana hati, emosi, energi fisik dan kesehatan. Energi ini dapat saja melawan, menunjang atapun menetralisir kinerja, tergantung dari karater pribadi Anda.
             Energi Eektormagnetik (EE) terletak di 8 penjuru ruangan Anda. EE pada arah Selatan dilambangkan oleh Api, mewakili nafsu, pamor, sosialisasi serta sukses. Bila Anda berkarakter terlalu apatis kurang sosialisasi dan sulit untuk sukses, upayakan untuk berada di posisi duduk dan ruang di Selatan, karena wilayah ini bisa menetralisir dan meningkatkan kinerja. Tetapi bila Anda berkarakter sebaliknya, maka justru akan menghasilkan energi yang negatif. Contoh kecil terjadi pada seorang Kepala Laboratorium di Fakultas Ilmu Komunikasi. Dia mengeluh dengan karakternya yang semakin keras dan kaku, seakan tanpa kompromi terhadap tim maupun atasan. Kepribadian dasar yang dimilikinya adalah keras, disiplin serta sangat terbuka dalam mengemukakan pendapat dan juga aktif. Sehingga perkembangan karakternya saat itu sangat membuatnya merasa tidak nyaman dalam bekerja.  Kemudian setelah bersama-sama kita amati posisi ruangan dan arah dia duduk saat itu, ternyata dia berada pada posisi yang dipengaruhi oleh  EE Selatan yang lebih memupuk nafsu, dan pamor. Posisi yang semakin meningkatkan karakter dia, sehingga menimbulkan efek negatif. Maka akhirnya diputuskan untuk memindahkan posisi ruang dan posisi duduknya, berlawanan dengan posisinya saat itu. Yaitu menjadi di posisi EE Utara yang tenang, religius dan damai. Alhasil saat ini dia sudah lebih menyenangkan dalam tim, lebih sabar serta semakin produktif.
            EE di Utara melambangkan Air, mewakili spiritual, seks, ketenangan dan kedamaian, berlawanan dengan Selatan. Bila anda seorang yang jauh dari keteduhan jiwa, tidak tenang, dan secara spiritual rendah, berada pada posisi ini pada jam terbanyak dalam hidup anda, maka  anda akan terasa lebih stabil dan religius. Tetapi bila anda memiliki gairah seksual tinggi, sebaiknya tidak terlalu lama bekerja pada posisi ini.
            EE di Timur melambangkan Kayu, mewakili ambisi, dapet menggapai cita-cita dan aktifitas yang tinggi. Duduk di Timur dan menghadap ke Timur sangat baik untuk anda yang baru memulai karier maupun bisnis. Menunjuang awal karier dengan cepat dan pertumbuhan karier yang pesat. Namun kurang baik untuk yang sudah berada di posisi kerja yang aktif, karena akan memiliki efek kerja yang berlebihan.
            EE di Barat melambangkan Logam, mewakili kebahagian, kesenangan, kepuasaan penghasilan. Duduk di Barat sangat baik untuk anda yang merasa selalu kekurangan dan tidak puas dengan penghasilan saat ini. Duduk di Barat menghadap ke Timur akan membantu Anda menjadi lebih ambisius, aktif dan lebih bisa mewujudkan ide ke dalam kenyataan.
            Warna pada ruangan juga memiliki pengaruh yang sangat kuat pada aktifitas kerja. Produktifitas yang tinggi ataupun rendah memiliki penanganan yang berbeda dalam pemilihan warna. Untuk aktifitas kerja tinggi upayakan menggunakan warna-warna pastel dan corak yang lebih halus untuk mengurangi stress. Kalau energi dari warna2 pastel terlalu tenang, kurang menggairahkan untuk kerja produktif, gunakan warna2 yang lebih cerah dan menantang.
            EE Timur bersifat sibuk dan aktif,  bila anda menggunakan warna hijau gelap ataupun terang dengan garis vertikal di derah ini, akan sangat membantu mempertahankan suasana ini. Padukan warna biru dan atau hijau dengan cream dan warna off-white pada dinding polos ini, bila ingin membuat ruang ini lebih tenang.
            EE Tenggara bersifat halus dan lembut, warna-warna dasar dapat lebih memberi semangat pada ruang tersebut.
            EE Selatan memiliki sifat yang bersemangat tinggi dapat dipertahankan dengan ungu dalam nada sedang. Sentuhan hitam atau putih dapat memperhalus sedikit ruangan ini.
            Untuk atmosfer kerja yang lebih formal, wilayah Barat laut merupakan lingkungan yang lebih serius. Warna-warna seperti abu-abu, putih, dan marun  dengan sentuhan kuning, sert corak kotak-kotak juga cocok sangat disini.
            Atmosfer ideal untuk kantor adalah sibuk dan bersemangat, tetapi tidak menimbul kan stress. Ruang itu juga harus membantu anda gembira saat bekerja selama berjam-jam. Posisi yang ideal adalah duduk di lokasi yang paling strategis dan menyenangkan, dimana anda dapat melihat seluruh isi, ruangan, pintu maupun jendela.  Namun hindari duduk membelakangi pintu dan duduk tepat di samping pintu masuk. Karena energi elektromagnetik yang berasal dari luar ruangan, tanpa disadari akan terus menghujam, serta memotong energi elektromagnetik yang terdapat di dalam diri anda. Akibatnya secara psikologis maupun fisik anda akan terganggu.
            Barang – barang elektronik juga tanpa disadari bisa menurunkan  konsentrasi dan kelelahan. Karena barang elektronik selalu memancarkan gelombang energi yang dapat secara terus menerus mengaktifkan selalu saraf kerja anda. Maka hindari duduk berdekatan dengan barang elektronik dalam jumlah yang banyak dan dalam waktu yang lama.
            Teman leader, bila anda memiliki permasalahan terhadap kinerja anda, dapat coba direnungkan, apakah tata ruang  telah sesuai dengan karakter anda.